Loading...
world-news

Struktur dan fungsi sel - Sel Materi Biologi Kelas 11


Sel merupakan unit terkecil kehidupan yang mampu menjalankan fungsi biologis secara mandiri. Semua organisme hidup, baik uniseluler maupun multiseluler, tersusun atas sel. Pada organisme uniseluler seperti bakteri, satu sel saja sudah cukup untuk melakukan seluruh proses kehidupan. Sementara pada organisme multiseluler, seperti tumbuhan dan hewan, terdapat jutaan hingga triliunan sel yang saling berkoordinasi membentuk jaringan, organ, dan sistem organ.

Pemahaman mengenai struktur dan fungsi sel menjadi sangat penting karena dari sanalah kita bisa mengerti bagaimana tubuh makhluk hidup berfungsi. Artikel ini akan membahas secara mendalam tentang pengertian sel, sejarah penemuannya, struktur dasar sel, perbedaan sel prokariotik dan eukariotik, serta fungsi dari setiap bagian sel.


Sejarah Penemuan Sel

Istilah “sel” pertama kali diperkenalkan oleh Robert Hooke pada tahun 1665 ketika ia mengamati irisan tipis gabus menggunakan mikroskop sederhana. Ia melihat struktur berbentuk kotak-kotak kecil yang ia sebut sebagai cellulae (ruangan kecil). Sejak saat itu, penelitian mengenai sel terus berkembang, terutama setelah ditemukannya mikroskop yang lebih canggih.

Beberapa tokoh penting dalam sejarah penemuan sel antara lain:

  • Anton van Leeuwenhoek: Mengamati mikroorganisme hidup pertama kali.

  • Matthias Schleiden: Menyatakan bahwa semua tumbuhan tersusun atas sel.

  • Theodor Schwann: Menyatakan bahwa semua hewan juga tersusun atas sel.

  • Rudolf Virchow: Mengemukakan bahwa sel berasal dari sel sebelumnya (Omnis cellula e cellula).

Dari temuan-temuan tersebut lahirlah Teori Sel yang menyatakan:

  1. Sel adalah unit struktural makhluk hidup.

  2. Sel adalah unit fungsional makhluk hidup.

  3. Semua sel berasal dari sel yang telah ada sebelumnya.


Klasifikasi Sel: Prokariotik dan Eukariotik

Secara garis besar, sel dibedakan menjadi dua tipe utama, yaitu prokariotik dan eukariotik.

Sel Prokariotik

  • Tidak memiliki inti sel sejati, DNA berada bebas di sitoplasma pada daerah yang disebut nukleoid.

  • Tidak memiliki organel bermembran.

  • Contoh: bakteri dan arkea.

  • Struktur sederhana namun efisien, cocok untuk kehidupan yang cepat berkembang biak.

Sel Eukariotik

  • Memiliki inti sel sejati yang dibatasi oleh membran inti.

  • Memiliki organel bermembran seperti mitokondria, retikulum endoplasma, dan badan Golgi.

  • Contoh: sel tumbuhan, sel hewan, sel jamur, dan sel protista.

  • Lebih kompleks sehingga memungkinkan terjadinya pembagian kerja.


Struktur Dasar Sel

Meskipun ada banyak variasi, secara umum setiap sel memiliki struktur dasar yang sama. Tiga komponen utama yang terdapat pada hampir semua sel adalah:

  1. Membran Sel

    • Struktur tipis yang membungkus sel, terdiri dari lapisan ganda fosfolipid dengan protein yang tertanam di dalamnya.

    • Fungsi utama:

      • Mengatur pertukaran zat antara sel dan lingkungannya.

      • Melindungi isi sel.

      • Menjadi tempat terjadinya komunikasi antar sel.

  2. Sitoplasma

    • Merupakan cairan kental tempat organel-organel sel berada.

    • Tersusun atas sitosol (cairan), organel, serta inklusi (butiran cadangan).

    • Berfungsi sebagai medium reaksi metabolisme dan tempat berlangsungnya transportasi intraseluler.

  3. Materi Genetik (DNA)

    • Mengandung informasi genetik yang mengatur seluruh aktivitas sel.

    • Pada prokariotik berada di nukleoid, sedangkan pada eukariotik disimpan di dalam inti sel.


Organel-Organel Sel dan Fungsinya

Sel eukariotik memiliki berbagai organel khusus dengan fungsi tertentu. Berikut penjelasan rinci:

1. Inti Sel (Nukleus)

  • Struktur: Dikelilingi oleh membran inti ganda, berisi kromatin (DNA dan protein histon) serta nukleolus.

  • Fungsi:

    • Mengontrol seluruh aktivitas sel.

    • Menyimpan informasi genetik.

    • Nukleolus berperan dalam sintesis ribosom.

2. Ribosom

  • Struktur: Terdiri dari dua subunit protein dan RNA.

  • Fungsi:

    • Tempat sintesis protein.

    • Terdapat bebas di sitoplasma atau menempel pada retikulum endoplasma kasar.

3. Retikulum Endoplasma (RE)

  • RE Kasar: Dihiasi ribosom, berfungsi dalam sintesis dan modifikasi protein.

  • RE Halus: Tidak memiliki ribosom, berperan dalam sintesis lipid, detoksifikasi obat, dan penyimpanan ion kalsium.

4. Badan Golgi

  • Struktur: Tumpukan kantung pipih bermembran.

  • Fungsi:

    • Memodifikasi, menyortir, dan mengemas protein atau lipid sebelum dikirim keluar sel.

    • Membentuk lisosom.

5. Mitokondria

  • Struktur: Membran ganda dengan lipatan dalam yang disebut krista.

  • Fungsi:

    • Sebagai pusat energi sel (pembangkit ATP) melalui respirasi seluler.

    • Memiliki DNA sendiri sehingga dapat bereplikasi.

6. Lisosom

  • Struktur: Vesikula kecil berisi enzim hidrolitik.

  • Fungsi:

    • Mencerna zat sisa atau bagian sel yang rusak (autofagi).

    • Berperan dalam penghancuran mikroba (pada sel fagosit).

7. Peroksisom

  • Mengandung enzim oksidatif seperti katalase.

  • Berfungsi dalam detoksifikasi hidrogen peroksida dan metabolisme lipid.

8. Sitoskeleton

  • Terdiri dari mikrotubulus, filamen aktin, dan filamen intermediet.

  • Fungsi:

    • Memberi bentuk sel.

    • Membantu pergerakan organel dan pembelahan sel.

9. Sentriol (pada sel hewan)

  • Struktur silindris yang tersusun dari mikrotubulus.

  • Berperan penting dalam pembentukan benang spindel saat pembelahan sel.

10. Organel Khusus pada Tumbuhan

  • Dinding Sel: Memberikan kekuatan dan perlindungan.

  • Plastida (termasuk kloroplas): Kloroplas mengandung klorofil untuk fotosintesis.

  • Vakuola Besar: Menyimpan air, ion, dan cadangan makanan.


Fungsi Sel dalam Kehidupan

Sel tidak hanya memiliki struktur, tetapi juga menjalankan fungsi penting bagi kelangsungan hidup organisme. Beberapa fungsi utama sel meliputi:

  1. Fungsi Metabolisme
    Sel melakukan reaksi anabolisme (penyusunan) dan katabolisme (penguraian) untuk memperoleh energi.

  2. Fungsi Sintesis Protein
    Ribosom, RE kasar, dan badan Golgi bekerja sama menghasilkan protein untuk enzim, hormon, dan struktur tubuh.

  3. Fungsi Reproduksi
    Sel mampu membelah diri melalui mitosis maupun meiosis. Proses ini penting untuk pertumbuhan, perbaikan jaringan, dan reproduksi organisme.

  4. Fungsi Transportasi
    Sel mengatur transportasi zat melalui mekanisme difusi, osmosis, transport aktif, endositosis, dan eksositosis.

  5. Fungsi Komunikasi
    Sel berkomunikasi melalui reseptor pada membran untuk menerima sinyal kimia dari lingkungan atau sel lain.

  6. Fungsi Pertahanan
    Sel fagositik dalam sistem imun mampu memakan dan menghancurkan patogen.

Pentingnya Sel dalam Bioteknologi dan Kesehatan

Pengetahuan tentang sel tidak hanya penting untuk biologi dasar, tetapi juga berperan besar dalam perkembangan teknologi modern, seperti:

  • Kultur sel: Digunakan untuk penelitian kanker, uji obat, dan rekayasa jaringan.

  • Terapi gen: Memasukkan gen sehat ke dalam sel pasien.

  • Kloning dan rekayasa genetika: Melibatkan manipulasi DNA dalam sel.

  • Vaksin dan antibodi: Diproduksi dengan memanfaatkan kultur sel.


Sel merupakan unit dasar kehidupan yang memiliki struktur kompleks dan fungsi vital. Dari membran sel yang mengatur lalu lintas zat, hingga mitokondria yang menghasilkan energi, setiap komponen memiliki peran khusus. Pemahaman mengenai struktur dan fungsi sel menjadi pondasi dalam memahami proses kehidupan secara keseluruhan, serta membuka peluang bagi kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, khususnya di bidang kedokteran dan bioteknologi.